Penyebab bakteri Corynebacterium diphteriae
Penyebaran melalui kontak langsung media atau udara yang terkontaminasi bakteri. Contoh : cairan dari mulut atau hidung orang yang terinfeksi, dari jari-jari atau handuk atau dari susu yang terkontaminasi bakteri.
Merupakan infeksi bakteri yang menyerang lapisan (membran mukosa) dari tenggorokan dan hidung. Bakteri tersebut mengeluarkan racun/zat toksin yang meluas ke seluruh tubuh melalui aliran darah dan menyebabkan komplikasi seperti miokarditis (radang selaput jantung), kelemahan otot dan gagal ginjal.
Mampu menularkan difteri sampai dengan 6 minggu setelah infeksi awal.
Di negara miskin/berkembang di mana angka kesuksesan vaksin difteria masih sangat rendah, difteri bisa jadi merupakan suatu penyakit berbahaya.
Dapat dicegah dengan vaksin.
Gejala :
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan laboratorium
Pengobatan Difteri
Vaksin pada anak dan dewasa :
Kontraindikasi vaksin pada anak :
Efek samping setelah pemberian vaksin :
ORI (Outbreak Response Imunization)
Jika dalam 1 kawasan sudah status KLB (ditemukan 1 kasus difteri) maka semua anak usia 1-19 tahun harus mendapat ORI sebanyak 3 kali, yaitu interval 0-1-6 bulan. Tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.
Tetapi apabila tidak di daerah ORI maka imunisasi sesuai program pemerintah.
Data terbaru dari Kementrian Kesehatan Desember 2017, menunjukkan bahwa wabah difteri sudah tersebar di 20 provinsi dan 95 kabupten kota. Imunisasi serentak sudah dilakukan sejak 11 Desember 2017 di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Prevalensi kasus difteri dan kepadatan penduduk di tiga provinsi cukup tinggi.
ORI akan memberikan vaksi dengan ketentuan DPT-HB-HiB bagi usia 1-5 tahun, DT usia 5 tahun sampai 7 tahun, serta TD usia 7 sampai 19 tahun.
Source : Healthline.com;wikipedia.org; pikiran-rakyat.com